Asamlaktat dilepaskan ke peredaran darah, ditangkap terutama oleh hati dan disintesa menjadi glukosa. Fermentasi alkohol Dalam beberapa jasad renik seperti ragi, glukosa dioksidasi menghasilkan etanol dan CO2 dalam proses yang disebut fermentasi alkohol. Jalur metabolisme proses ini sama dengan glikolisis sampai dengan terbentuknya piruvat. 32 Peristiwa berikut terjadi selama berlangsungya fotosintesis : 1) Penguraian H2O menjadi H+ dan O2. 2) Pembentukkan ATP dan NADPH. 3) Terbentuk RuDP. 4) Fiksasi CO2 oleh RuDP. 5) Berlangsung didalam grana. Peristiwa terjadi pada reaksi terang adalah nomora. 1, 2, dan 3 . b. 1, 2, dan 5 . c. 2, 3, dan 4. d. 2, 3, dan 5. e. 3, 4, dan 5. Jawaban : B. 33. Asambutirat dapat dihasilkan dari reaksi fermentasi yang dilakukan oleh Clostridium perfringens. Organisme ini merupakan penyebab paling aroma gas gangren yang berbau busuk. Reaksi pertama di jalur ini adalah pembentukan ester glukosa fosfat. Fosforilasi glukosa menghasilkan glukosa-6-fosfat dapat dilihat dalam persamaan berikut: Gambar 6. Tanpaadanya enzim, reaksi kimia pada jalur metabolisme akan terhenti. a. Fermentasi dibedakan menjadi dua tipe reaksi, yakni fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat. Perhatikan gambar berikut. Proses fotosintesis terjadi di kloroplas: Seperti halnya respirasi sel, reaksi dari fotosintesis ini merupakan reaksi reduksi dan oksidasi Reaksifermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan . Persamaan Reaksi Kimia : C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol) Dijabarkan sebagai Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP). Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi dflqebm. – Fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat adalah bioteknologi yang sering digunakan oleh manusia. Apa perbedaan fermentasi alkohol dan asam laktat? Pernyataan yang tepat mengenai perbedaan fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat adalah penerima elektron pada fermentasi alkohol adalah asetaldehid, sedangkan penerima elektron pada fermentasi asam laktat adalah asam fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat Fermentasi alkohol dan asam laktat, keduanya adalah jenis respirasi anaerob. Artinya, fermentasi alkohol dan ferentasi asam laktat sama-sama menghasilkan energi tanpa adanya oksigen. Fermetasi alkohol dan asam laktat sama-sama memecah molekul glukosa menjadi dua molekul piruvat. Keduanya juga menghasilkan energi yang lebih sedikit daripada yang dihasilkan oleh respirasi aerob menggunakan oksigen. Baca juga Katabolisme Karbohidrat Perbedaan Respirasi Aerob dan Anaerob Perbedaan fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat Proses fermentasi Proses fermentasi asam laktat Penerima elektron Seperti yang disebutkan sebelumnya, fermentasi alkohol dan asam laktat memiliki penerima elektron yang berbeda. Dilansir dari Khan Academy, pada fermentasi alkohol NADH menyumbangkan elektron ke turunan piruvatnya yaitu asetildehida. Sedangkan, pada fermentasi asam laktat elektron langsung disumbangkan ke asam piruvat. Enzim yang terlibat Perbedaan fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat juga dapat dilihat dari enzim yang terlibat. Dilansir dari Lumen Learning, fermentasi asam laktat menggunakan enzim laktat dehidrogenaseuntuk mengubah piruvat menjadi asam laktat. Sedangkan, fermentasi alkohol menggunakan alkohol dehidrogenase untuk mengoksidasi NADH menjadi NAD+. Baca juga Proses Fermentasi Tempe Fermentasi adalah proses terjadinya penguraian senyawa-senyawa organik untuk menghasilkan energi serta terjadi pengubahan substrat menjadi produk baru oleh mikroba Madigan, 2011. Fermentasi berasal dari bahasa latin ferfere yang artinya mendidihkan. Ilustrasi Fermentasi Fermentasi merupakan pengolahan subtrat menggunakan peranan mikroba jasad renik sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki Muhiddin, 2001. Produk fermentasi berupa biomassa sel, enzim, metabolit primer maupun sekunder atau produk transformasi biokonversi. Proses fermentasi mendayagunakan aktivitas suatu mikroba tertentu atau campuran beberapa spesies mikroba. Mikroba yang banyak digunakan dalam proses fermentasi antara lain khamir, kapang dan bakteri. Teknologi fermentasi merupakan salah satu upaya manusia dalam memanfaatkan bahan-bahan yang berharga relatif murah bahkan kurang berharga menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi dan berguna bagi kesejahteraan hidup manusia. Jenis-jenis Fermentasi Berdasarkan produk yang dihasilkan, fermentasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu Belitz, 2009 Homofermentatif, yaitu fermentasi yang produk akhirnya hanya berupa asam laktat. Contoh homofermentatif adalah proses fermentasi yang terjadi dalam pembutaan yoghurt. Heterofermentatif, yaitu fermentasi yang produk akhirnya berupa asam laktat dan etanol sama banyak. Contoh heterofermentatif adalah proses fermentasi yang terjadi dalam pembuatan tape. Berdasarkan penggunaan oksigen, fermentasi dibagi menjadi fermentasi aerobik dan anaerobik. Fermentasi aerobik adalah fermentasi yang memerlukan oksigen, sedangkan fermentasi anaerobik tidak memerlukan oksigen Fardiaz, 1992. Berdasarkan proses yang dihasilkan oleh mikroba, fermentasi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Fermentasi yang memproduksi sel mikroba biomass. Produksi komersial dari biomass dapat dibedakan menjadi produksi yeast untuk industri roti, dan produksi sel mikroba untuk digunakan sebagai makanan manusia dan hewan. Fermentasi yang menghasilkan enzim dari mikroba. Secara komersial, enzim dapat diproduksi oleh tanaman, hewan, dan mikroba, namun enzim yang diproduksi oleh mikroba memiliki beberapa keunggulan yaitu, mampu dihasilkan dalam jumlah besar dan mudah untuk meningkatkan produktivitas bila dibandingkan dengan tanaman atau hewan. Fermentasi yang menghasilkan metabolit mikroba. Metabolit mikroba dapat dibedakan menjadi metabolit primer dan metabolit sekunder. Produk metabolisme primer yang dianggap penting contohnya etanol, asam sitrat, polisakarida, aseton, butanol, dan vitamin. Sedangkan metabolit sekunder yang dihasilkan mikroba contohnya antibiotik, pemacu pertumbuhan, inhibitor enzim, dan lain-lain. Reaksi Kimia Fermentasi Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat glukosa C6H12O6 yang merupakan gula paling sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan etanol 2C2H5OH. Persamaan reaksi kimia yaitu Reaksi di atas dijelaskan gula glukosa, fruktosa dan sukrosa = alkohol etanol + karbondioksida + energi ATP. Urutan proses terjadinya fermentasi dan produk yang dihasilkan dijelaskan pada gambar di bawah ini Proses Fermentasi Penerapan metode fermentasi yang banyak digunakan diantaranya adalah fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat. Fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat memiliki perbedaan dalam produk akhir yang dihasilkan. Produk akhir fermentasi alkohol berupa etanol dan CO2, sedangkan produk akhir fermentasi asam laktat berupa asam laktat Lehninger, 1994. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fermentasi Keberhasilan fermentasi ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu a. Keasaman pH Makanan yang mengandung asam bisanya tahan lama, tetapi jika oksigen cukup jumlahnya dan kapang dapat tumbuh serta fermentasi berlangsung terus, maka daya awet dari asam tersebut akan hilang. Tingkat keasaman sangat berpengaruh dalam perkembangan bakteri. Kondisi keasaman yang baik untuk bakteri adalah 4,5-5,5. b. Mikroba Fermentasi biasanya dilakukan dengan kultur murni yang dihasilkan di laboratorium. Kultur ini dapat disimpan dalam keadaan kering atau dibekukan. c. Suhu Suhu fermentasi sangat menentukan macam mikroba yang dominan selama fermentasi. Tiap-tiap mikroorganisme memiliki suhu pertumbuhan yang maksimal, suhu pertumbuhan minimal, dan suhu optimal yaitu suhu yang memberikan terbaik dan perbanyakan diri tercepat. d. Oksigen Udara atau oksigen selama fermentasi harus diatur sebaik mungkin untuk memperbanyak atau menghambat pertumbuhan mikroba tertentu. Setiap mikroba membutuhkan oksigen yang berbeda jumlahnya untuk pertumbuhan atau membentuk sel-sel baru dan untuk fermentasi. Misalnya ragi roti Saccharomycess cereviseae akan tumbuh lebih baik dalam keadaan aerobik, tetapi keduanya akan melakukan fermentasi terhadap gula jauh lebih cepat dengan keadaan anaerobik. e. Waktu Laju perbanyakan bakteri bervariasi menurut spesies dan kondisi pertumbuhannya. Pada kondisi optimal, bakteri akan membelah sekali setiap 20 menit. Untuk beberapa bakteri memilih waktu generasi yaitu selang waktu antara pembelahan, dapat dicapai selama 20 menit. Jika waktu generasinya 20 menit pada kondisi yang cocok sebuah sel dapat menghasilkan beberapa juta sel selama 7 jam. Daftar Pustaka Madigan, Martinko, and J. Parker. 2009. Biology of Microorganisms. 12 th ed. New York Prentice Hall International. Muhidin, D. 2001. Agroindustri papain dan pektin. Jakarta Penebar Swadaya. Belitz, H. D., Grosch, W., Schieberle, P. 2009. Food Chemistry. Edisi 4 Revisi. Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Jakarta Gramedia Pustaka Utama. Lehninger, Albert. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta Erlangga.

perhatikan jalur reaksi fermentasi berikut